Industri game tak hanya diwarnai oleh berbagai permainan yang berkualitas dan sukses di pasaran. Ada pula ribuan game yang dinilai gagal, mengecewakan, bahkan dicap sebagai game terburuk di dunia. Nah, kira-kira apa sajakah judul-judul yang dianggap gagal memenuhi harapan tinggi para gamer tersebut?
Inilah yang akan menjadi topik bahasan utama dalam Wikugame kali ini. Kami akan memberikan daftar sepuluh game yang kualitasnya sangat rendah sehingga mendapat hujan kritik, bahkan cercaan dari berbagai media. Langsung saja, berikut daftarnya:
10. Superman N64
Tak ada yang lebih mengecewakan daripada menyaksikan game Superman yang dirilis untuk konsol N64. Kualitas game yang begitu buruk seolah membuat D.C. Comics, pemegang resmi lisensi Superman trauma untuk merilis karakternya ke dunia video game. Superman N64 tidak hanya disajikan dengan grafis yang buruk dan gameplay yang mengecewakan, namun terlihat sangat konyol di beberapa aspek.
Game ini juga memiliki banyak glitches (error) yang mengganggu kenyamanan bermain dan juga batasan waktu yang sangat sempit untuk menyelesaikan sebuah misi. Akibatnya, hingga saat ini Superman N64 dianggap sebagai game terburuk yang pernah dirilis untuk konsol Nintendo.
9. Pure Pinball
Sebenarnya, game ini lebih tepat disebut "menipu" ketimbang buruk. Dalam cover depannya, anda akan menyaksikan tulisan Pure Pinball yang di bawahnya terdapat banyak gadis-gadis cantik dalam pose seksi. Tentunya, orang yang membeli permainan ini berharap menyaksikan gadis-gadis tersebut di dalam game.
Ternyata, itu hanyalah harapan belaka. Pure Pinball hanyalah sebuah game pinball biasa, yang bahkan di dalamnya tak ada secuil pun gambar wanita. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh produsen game ini dianggap murahan dan tidak etis oleh banyak pihak.
8. Resident Evil 6
Mungkin Resident Evil 6 bukanlah game yang buruk, namun permainan ini jelas-jelas sangat mengecewakan bagi penggemar sejati franchise Resident Evil. Game yang dirilis pada tahun 2012 ini dianggap sama sekali bukan game survival horror, seperti serial-serial pendahulunya. Gameplay-nya membuat Resident Evil 6 lebih terlihat seperti game action yang tidak memiliki unsur ketegangan atau menakutkan sama sekali.
Grafis yang memukau, banyaknya karakter yang bisa dimainkan, serta fitur online yang bagus ternyata tak bisa mengobati kekecewaan para pecinta serial Resident Evil. Terbukti, RE 6 bahkan sama sekali tidak masuk ke dalam daftar
game Resident Evil terbaik sepanjang masa.
7. Friday the 13th
Jika ada game yang benar-benar mengesalkan sehingga ingin membuat anda membanting kontroler yang anda pegang, mungkin Friday the 13th adalah permainan yang masuk ke dalam kategori tersebut. Bertemakan horror, dalam game ini anda berperan sebagai diri anda sendiri dan harus mencoba membunuh Jason, pembunuh berdarah dingin dalam serial ini.
Ketika memainkan Friday the 13th, anda akan berkali-kali mati. Konyolnya, penyebab kematian pun tidak diketahui dengan jelas, apakah dari serangan Jason, atau justru disebabkan karena bug dan error di dalam game. Yang jelas, permainan ini tidak memiliki akhir, karena setiap kali anda berhasil membunuh Jason, ia dengan cepat akan bangkit dan hidup kembali.
6. Custer's Revenge
Tak hanya buruk, namun juga aneh. Custer's Revenge menyajikan petualangan dua dimensi seorang tokoh bernama General Custer. Konyolnya, sepanjang petualangannya, General Custer tidak memakai baju apapun selain topi koboi berwarna biru dan syal merah yang melingkar di lehernya. Sepanjang level, ia harus menghindari berbagai rintangan dan musuh-musuh yang menghalangi jalannya.
Selain konyol dan memiliki gameplay yang membosankan, Custer's Revenge juga sangat kontroversial. Di setiap akhir level, anda bisa menemukan wanita lokal tanpa busana yang terikat di sebuah tiang, yang pada akhirnya akan diperkosa oleh General Custer. Benar-benar sebuah game yang tidak berkualitas dan tidak bermoral.
5. E.T.
Digarap untuk konsol Atari pada tahun 1980-an, E.T. dianggap sangat mengecewakan dan gagal disajikan sebagus versi filmnya. Walaupun masa itu mesin game belum secanggih sekarang, grafis dalam game E.T. bahkan pada waktu itu dianggap asal-asalan dan dikerjakan sekenanya. Konon, sang programmer hanya memiliki waktu 5 minggu untuk menyelesaikan game ini.
Satu lagi yang membuat publik kecewa pada E.T. adalah kebohongan yang dilakukan oleh pihak produsen. Mereka menjanjikan sebuah game petualangan canggih, penuh monster-monster mengerikan yang fantastis, dan berbagai aspek seru lainnya. Kenyataannya, E.T.justru disajikan dengan sangat simpel dan terlihat seperti permainan anak-anak.
4. Final Fantasy XIV
Nama besar franchise
Final Fantasy sebagai penghasil
game RPG terbaik sepanjang masasedikit ternoda dengan gagalnya
Final Fantasy XIV memenuhi harapan para gamer di seluruh dunia. Game yang khusus dibuat untuk dimainkan secara online ini dianggap gagal sebagai sebuah MMORPG. Grafis ditampilkan seadanya, banyak error, dan jalan cerita pun sangat mengecewakan.
Setelah mendapat nilai review yang sangat rendah di berbagai media, Square Enix selaku pengembang pun memutuskan untuk merevisi Final Fantasy XIV pada bulan Agustus 2013 lalu. Untungnya, game baru yang diberi judul A Realm Reborn ini dianggap jauh lebih bagus dari versi aslinya dan mampu mengobati kekecewaan para gamer pecinta serial Final Fantasy.
3. Desert Bus
Desert Bus adalah sebuah game yang sangat membosankan, di mana anda bertugas mengemudikan sebuah bus dari Tucson ke Las Vegas. Dirilis pada tahun 1995, anda tidak akan menemukan apapun dari game ini selain pemandangan padang pasir yang membosankan, jalan yang lurus tanpa kendaraan lain, atau bebatuan berbentuk aneh.
Disajikan dalam grafis dua dimensi yang seadanya, Desert Bus bahkan dianggap sebagai permainan terburuk sepanjang masa oleh Fox News dan Yahoo Game. Nah, jika anda merasa Angry Bird adalah sebuah game yang membosankan, maka anda harus terlebih dulu mencoba memainkan Desert Bus.
2. Steel Battalion: Heavy Armor
Sepintas, game yang dirilis untuk konsol Xbox 360 ini terdengar menjanjikan. Anda berperan sebagai seorang prajurit yang bertugas mengemudikan sebuah tank di dalam peperangan. Yang unik, Steel Battalion tidak hanya dikendalikan dengan kontroller biasa, melainkan dengan sebuah sensor gerak alias kinect. Untuk menjalankan tank, anda harus melakukan gerakan tertentu yang menyerupai gerakan memencet tombol. Begitu juga jika ingin membelokkan tank, atau menembakkan peluru.
Celakanya, sensor gerak yang dijual dengan harga cukup mahal ini sama sekali tidak akurat. Anda harus berulang-ulang melakukan gerakan yang sama sebelum game ini bisa menerjemahkannya dengan sempurna. Dengan kondisi seperti ini di dalam peperangan, sudah pasti anda akan dihabisi musuh di dalam peperangan. Kekurangan dalam hal ini membuat Steel Battalion pada akhirnya sama sekali tidak bisa dimainkan.
1. The Walking Dead: Survival Instinct
Jika ada game yang benar-benar mengecewakan dan memiliki kualitas terburuk, maka The Walking Dead: Survival Instinct adalah sebuah contoh yang sempurna. Game ini diharapkan mampu meraih sukses besar seperti franchise Walking Dead yang disajikan dalam bentuk komik, TV, dan sebelumnya juga sudah dibuat video game yang sangat bagus. Apalagi, The Walking Dead: Survival Instict diperankan secara langsung oleh Norman Reedus dan Michael Rooker, dua aktor yang memerankan tokoh Daryl (tokoh terfavorit dalam serial TV) dan Merle.
Ternyata, harapan tersebut sirna.
The Walking Dead: Survival Instinct terlihat dikerjakan dengan terburu-buru. Grafis game ini terlihat sangat buruk, seperti sebuah permainan yang dirilis lima tahun ke belakang. Zombie-zombie dalam game juga terlihat sangat bodoh, dan justru menyodorkan dirinya untuk dibantai oleh karakter utama. Ditambah dengan jalan cerita yang buruk, ending yang konyol dan menyebalkan, serta banyaknya
bug dalam game, tampaknya
The Walking Dead Survival Instict pantas disebut sebagai permainan terburuk dan paling mengecewakan sepanjang sejarah.
SUMBER